Cara Follow Up Calon Pelanggan

Halo Sobat Digital..

Pelanggan Lama mendatangkan omset jangka panjang, namun di perjalanannya kadang ada yang tumbang karena faktor yang beragam. Misalnya: klien terlanjur nyaman dengan staf penjualan yang lama, saat berubah person in-charge maka nilai omset mengalami guncangan. Pola follow up yang tidak tepat juga mempengaruhi turunnya omset dari pelanggan lama. Contohnya tipe klien yang hanya melakukan kontak saat ada kebutuhan yang top urgent, mereka berharap besar kita bisa memenuhi kebutuhannya tapi karena tidak cakap menanggapi akhirnya tidak akan kontak lagi.

Gambar oleh mohamed Hassan dari Pixabay

Karna itu, sebagai pebisnis Anda juga harus terus melakukan pencarian Pelanggan baru meski dengan berubah strategi penjualan, menambah staf ahli penjualan, bahkan gaya follow up yang berbeda. Masing masing langkah perubahan yang diambil menuntut kreatifitas dan waktu yang kadang dampaknya tidak serta merta.

Menghadapi Pelanggan Baru apalagi yang benar benar baru karna bukan referensi membutuhkan perhatian extra seperti hadir tepat waktu (10 min sebelum janji temu), persiapan strategy presentasi dan personil tim yang cukup.

Soal kehadiran, presentasi dan personil bukanlah hal yang memusingkan asal diatur dengan baik. Langkah selanjutnya yaitu follow up inilah yang membutuhkan energi dan perhatian. Misalnya bagaimana menanyakan kembali penawaran yang sudah dikirimkan, bagaimana menghadapi keberatan pembelian seperti pencocokan budget, bagaimana bisa memberikan garansi pekerjaan setelah menerima order dan lainnnya. Masing masing produk/jasa mempunyai rute perjalanan dan waktu follow up yang berbeda. Tentu beda rute closing case untuk penjualan property dan penjualan produk umroh (misal).

Menurut pendapat pakar, setiap pelanggan baru akan melakukan pembelian setelah penjual melakukan follow up baik meeting maupun online sebanyak 7 kali. 

Persoalannya, Jika 1 calon pelanggan memerlukan waktu 7 kali follow up bagaimana kalo kalian bertemu dengan lebih dari 10 orang calon pelanggan setiap harinya?? Apakah kalian akan ingat customer mana yang sudah dilakukan follow up dan yang belum? 

Karena itu Anda membutuhkan bantuan system follow up untuk melakukannya meski Anda sedang tidur, berlibur atau terjebak kemacetan jalan. 

Pesan Follow Up tidaklah bersifat menanyakan penawaran yang kita serahkan, tetapi cukup dengan mengirimkan artikel ringan tapi padat konten. Ingat, calon pelanggan sudah paham tentang produk/jasa Anda.

Next: Kenapa Harus Pake Whatsapp ; Dampak Perubahan Strategi Penjualan 


Rizhar
"Blog Konten Menjalin Ikatan dan Peran" risharyanto.id

Related Posts

Posting Komentar

Affiliate Banner Unlimited Hosting Indonesia